Minggu, 02 Mei 2021

Hiburan Kericuhan

Menyaru demi sebuah aksi agar meraup empati, membolehkan perangai apapun karena terobsesi dengan hasrat ingin dipuji. 

Berkali-kali mengumpulkan massa, lidah merunjam lewat perkataan brutal dipertontonkan, dengan maksud agar yang lain acuh, memaksa mereka mengakui bahwa kau layak untuk disokong, kau tak perduli lagi dicap sebagai tak beradab, tapi sungguh, moralmu lenyap.

Tersakiti dengan luka yang disebabkan oleh ambisi sendiri, terlunta-lunta dengan kecaman yang tak mendapatkan perlawanan. 
Hatimu, butuh didaur ulang, karena kau menikmati sebuah kericuhan yang kau anggap hiburan

Jumat, 16 April 2021

Egois mu

Raga menetap, asa menjauh, rasa buyar, tidak tau entah sampai kapan kepura-puraan itu bakal ketahuan.

Yang ada hanya pelampiasan rasa yang dipaksa, yang menarik akan diupayakan dengan segala cara.    

Penasaran bersifat sementara, obsesi terkadang menantang nalar, asumsi memaksa menikam logika.

Kepribadian pandai menyaru demi sebuah ambisi, untaian kata disusun rapi, egois menyatu dengan nadi.

Tapi terkadang, hakikat membinasakan hasrat. Pesimis menendang mundur, pasrah menyelimuti angan-angan, roda diputar balik ketujuan, menjaga dan memupuk rasa yang pernah buyar, menetap dan tidak berpaling pada jiwa yang lain.

 

Drama King

Aku hanya butuh jeda dari duka lara yang aku rasa, menyembuhkan luka yang masih saja tersibak, agar orang lain tidak menjadi korban pelampiasan rasa.

Hatiku akan berlayar sementara, mencari kesembuhan dengan melanglang buana, bersenandung bersama senja, lewat syair dan diksi yang masih berantakan. 

Sampai kalbuku benar-benar pulih, hingga menemukan orang yang tepat, tanpa basa basi, tanpa menunggu jangka panjang, karena hatiku butuh kepastian, bukan janji dan harapan yang entah kapan.

Dia yang singgah dimasa silam telah mengajarkan bahwa, janji yang tersirat bisa saja kadaluwarsa, mata yang sendu bisa saja menipu, mimik yang lugu bisa saja durjana, Drama King Bajingan! 

Kamis, 08 April 2021

Rasa Hadir Tanpa Sengaja

Rasa hadir tanpa sengaja dengan cara perhatian yang sederhana, denyut jantung berirama saat namaku kau sapa. 

Kita bersama memainkan peran, nyatanya rasa tinggal asa. 
Membiarkan hati yang berkali-kali dihujam oleh sosok pesona yang lebih dulu hadir

Tabir sebagai perisainya luka agar tak menikam lebih dalam, perasaan bukan dalih memaksakan keinginan dengan menggandeng nilai permisif.

Rasa hadir tanpa sengaja, berakhir di waktu yang tidak tepat, aku akan membiarkan rasa ini mati dengan sendirinya

Selasa, 06 April 2021

Tak Bermoral

Ingatan kembali pada masa silam, saat lalimnya lidah menusuk jantung yang terdalam, tangis tak dapat ditahan, kesedihan larut dalam keadaan.

Akal yang hilang, umpatan menenggelamkan adab, malu menggantikan sikap lantang yang tak bermoral.

Menarik simpatik dengan keributan yang sengaja dipertontonkan, usia kian menua tak menjadikan seseorang dewasa.